Evaluasi formasi |
Sempat saya membahas tentang sedimentasi dan stratigrafi serta sequence dari suatu facies baik secara suksesi vertikal maupun lateral. Sekarang setelah saya mengetahui mengenai hal-hal tersebut saya bertanya apa kegunaannya dalam dunia industri. Maka saya membaca dari salah satu buku petroleum industry akan peran penting geologist dalam pencarian sumber energi tersebut. Ada prosedur yang harus di lewati dalam melakukan suatu eksplorasi migas baik dari survey, perizinan, akuisisi kavling yang di duga ada sumber minyak dan gas sampai mulai melakukan drilling. Dalam suatu tahapan tersebut ada yang namanya evaluasi formasi. Evaluasi formasi ini bertujuan untuk mencari kandungan minyak dan gas yang terdapat di bawah permukaan setelah melakukan pemboran. Saya dulu sempat bertanya dari mana mereka bisa menentukan titik bor sebelum adanya open hole yang nantinya akan di evaluasi lagi yang biasa di sebut evaluasi formasi. Ternyata setelah membaca-baca , penentuan titik bor di dapat dari hasil seismik serta pengolahan data seismik serta intrepretasi seismik. Tapi saya tidak membahas akan eksplorasi seismik melainkan langsung melompat pada evaluasi formasi yang dilakukan setelah pemboran atau biasa di sebut open hole. Pada tahapan evaluasi ini ilmu akan sequence stratigrafi serta sedimentasi akan lebih banyak di gunakan.
Evaluasi formasi Intrepretasi pintas kandungan hidrokarbon |
.
Evaluasi formasi adalah suatu proses analisis ciri dari kondisi bawah permukaan yang dalam hal ini adalah batuan dari hasil pengukuran lubang sumur. Dalam evaluasi formasi ini melibatkan ahli yang turun di lapangan untuk melakukan suatu evaluasi pada open hole melalu suatu alat yang di sebut log. Dari mulai ahli bor, analisis reservoir dan analisis log sampai dengan ahli lumpur yang terlibat pada tahap evaluasi formasi ini. Tujuan adanya tahapan evaluasi formasi ini adalah untuk mengidentifikasi lapisan reservoir dan kandungan hidrokarbon serta prakiraan cadangan hidrokarbon di tempat. Semuanya itu dapat di peroleh dari hasil yang terekam pada log. Berbicara mengenai log ada beberapa log dasar yang harus di kenal dan umum serta wajib dalam melakukan evaluasi formasi ini. Dari mulai log gamma ray, spontaneous, neutron density, ressistivity dsb. Dari kelima log tersebut yang saya sebutkan adalah log yang merupakan log dasar yang umumnya di lakukan pada tahapan evaluasi formasi. Walaupun seiring dengan perkembangan teknologi nantinya akan ada jenis log baru yang membantu dalam mengintrepretasi keadaan bawah permukaan untuk mendapat hasil yang meningkatkan persentasi dari intrepretasi pada tahap evaluasi formasi.
Pada saat melakukan pemboran sumur yang nantinya di gunakan untuk melakukan suatu evaluasi sumur sebenarnya pada saat pemboran dilakukan sudah ada yang melakukan pengukuran yang nantinya dapat di gunakan untuk melengkapi dan membantu dalam meng evaluasi kondisi bawah permukaan. Pengukuran dengan alat tersebut biasa di sebut dengan MWD dan LWD yang masing-masing artinya Measure while drilling dan Logging while drilling. Setelah itu baru melakukan analisa kualitatif dan kuantitaif dari intrepretasi pintas sampai dengan intrepretasi detail untuk mendapat porositas dan permebelitas, jenis fluida,. Tapi dalam postingan kali ini saya tidak akan membicarakan detail mengenai analisa dan intrepretasi pada tahapan evaluasi ini. Karena saya juga hanya mengulas dan mencoba mengingat kembali akan tahapan evaluasi formasi secar singkat dan intisarinya saja.
1 comment:
Numpang tanya ni, klo perhitungan petrofisik dengan data loh hanya SP dan LLD/Rt bisa ga untuk menentukan porositas dan RW,skalian SW jg.
artikelnya lumayan buat mengingat kembali pengetahuan dasar.lanjutkan!!kembangkan trus
trimakasih sblmny,mohon jwbnnya y,maret_are_if@yahoo.co.id
Post a Comment