Sunday, March 21, 2010

WELLSITE GEOLOGY

Ruang lingkup pekerjaan wellsite geology itu sangat luas, tapi dalam postingan saya yang ini cuma membahas pekerjaan wellsite geology dalam petroleum industry walaupun dalam dunia pertambangan juga ada bagian-bagian pekerjaan yang terdapat seperti di Petroleum industry. Karena di pertambangan pun tidak sedikit yang menggunakan pemboran dalam mengeksplorasi sumber mineral yang ada. Pekerjaan seorang  wellsite  geology  adalah  sangat  penting,  terutama sekali  dalam  pengeboran  suatu  sumur.  Seorang  wellsite  geology bertugas  untuk memastikan  bahwa  pekerjaan  berlangsung  dengan  baik,  baik  itu  coring, cementing ataupun logging dan meng-counter adanya pay-zone dan interval of interest. Selain itu wellsite geology  diharapkan dapat melakukan suatu interpretasi  terhadap  data  yang  didapat  selama  pengeboran  berlangsung, sehingga pengeboran berlangsung dengan baik.
Nah setelah tahu ruang lingkup perkerjaan wellsite geology saya sebagai geologist awam ingin mencoba menjelaskan tugasnya masing-masing seperti yang sudah di jelaskan di atas. Dari mulai deskripsi cutting sampai coring  Saya mau memulai dari deskripsi/ analisis cutting, Cutting merupakan material hasil hancuran batuan oleh mata bor atau bit yang  dibawa  oleh lumpur pemboran ke permukaan. Dari cutting, seorang wellsite geology dapat membuat catatan berisi profil litologi vertikal sesuai dengan kedalamannya dan deskripsi  masing-masing batuan. Profil litologi dibuat sesuai dengan ketentuan yang standar dan umumnya diberi kode. Demikian juga deskripsi harus berdasarkan format yang sudah  standar. Selanjutnya catatan tersebut akan dibandingkan dengan well log atau drill time log. Perjalanan    cutting    sejak    penetrasi    mata    bor    sampai    permukaan membutuhkan waktu minimal 1 menit atau paling lama 60 menit, tetapi umumnya 15-45 menit. Waktu ini disebut lag time. Lag time ini merupakan fungsi dari kedalaman, volume Lumpur dan kecepatan pemompaan. Cutting keluar dari lubang bor berupa hancuran-hancuran yang tertutup lumpur (muddy mass) dan pengamatan pertama yang sangat penting adalah mengetahui   keberadaan   minyak  di  dalam  cutting  karena  cutting  baru melepaskan  tekanan  ikatnya  (coating  pressure)  sehingga  minyak  dapat keluar  dari  cutting,  jadi   merupakan   waktu  yang  tepat  untuk  melihat keberadaan minyak dari cutting. Cutting dikumpulkan menurut tiap interval tertentu, misalnya tiap 10 feet.   Sampel   yang  baru  dibersihkan  dan  masih  basah  disampaikan  ke wellsite geology.  Cutting   harus  dibersihkan  dulu  baru  dideskripsi,  kemudian dikeringkan sebelum ditempatkan pada tempat yang permanen.
Seorang wellsite geology yang akan   mendeskripsikan   cutting   harus   menggunakan prosedur yang standar. Kebanyakan perusahaan memiliki prosedur tersendiri. Prosedur yang umum dipakai sebagai berikut:
1.    Nama umum batuan – digarisbawahi dan diikuti oleh nama batuan yang lebih detail
2.    Warna
3.    Tekstur meliputi ukuran butir, roundness, dan sortasi
4.    Materi penyusun semen/matriks
5.    Fosil dan asesoris
6.    Tipe bedding
7.    Porositas dan kenampakannya
8.    Hal-hal lain yang penting, seperti odor
9.    Petunjuk minyak atau gas (oil/gas show) seperti oil cut

Contoh deskripsi yang di dapat dari salah satu wellsite geology pada hasil deskripsi cutting yang merupakan ruang lingkup wellsite geology:
Sandstone:  lithic  arkose,  merah,  ukuran  butir  sedang,  sortasi  buruk, kebundaran  buruk/subangular,  semen  kalsit,  tidak  ada  fosil,  laminasi minor, porositas intergranular, tidak ada cut
Selain mendeskripsi dari analisa cutting, wellsite geology juga menganalisa  data coring yang di ambil. Coring  memberikan   sampel   dengan   kualitas   yang   tinggi   dengan melakukan   pengukuran   langsung   terhadap   batuan   dan   formasi.   Core memberi informasi geology dan teknik (engineering), dan analisisnya akan memberikan keuntungan dalam pengembangan lapangan.
Terdapat berbagi macam sistem coring. Sistem yang digunakan akan bergantung    pada    tujuan    yang    ingin    dicapai    dan    juga    keterbatasan- keterbatasan dari formasi dan keadaan pemboran.
-    Continuous coring

-    Uncontinuous coring
Kira-kira seperti itulah tugas wellsite geology di lapangan, tapi ruang lingkup tersebut berdasarkan seorang wellsite geology. namun pada wellsite geology juga ada yang bertugas menjadi seorang mud logging, artinya seorang wellsite geology tidak hanya mendeskripsikan cutting dan corring. Berdasarkan info yang saya dapat dari salah satu teman saya yang sudah bekerja pada sumur pemboran, mudlogger, mud engineer saling cross job sesuai schedule yang telah di tentukan manager eksploration. Yah begitulah info yang saya dapat saya ini kan hanya geologist awam yang belajar blogging for SEO..:D

Related Posts by Categories



No comments:

Post a Comment